Musim panas di Jepang (sekitar Juni sampai Agustus) bukan cuma soal panas dan lembap. Di balik cuacanya yang ekstrem, ada banyak kebiasaan lokal, budaya musiman, dan pengalaman yang super unik—yang mungkin nggak kamu temuin di tempat lain. Yuk, cek 5 fakta seru soal musim panas di Jepang yang sering bikin turis baru bengong (dan jatuh cinta)!
Saat kamu jalan di taman, kota kecil, atau bahkan gang perumahan Jepang di musim panas, kamu akan dengar suara serangga “semi” (cicada) nyaring banget. Suaranya seperti kriiii-kriii yang nonstop dari pagi sampai malam. Fun fact: Di Jepang, suara ini justru bikin orang nostalgia! Buat mereka, suara cicada = tanda khas musim panas.
Musim panas = musim kembang api! Selama Juli–Agustus, hampir tiap kota punya Hanabi Taikai, alias festival kembang api, yang bisa sampai puluhan ribu tembakan dalam satu malam. Orang-orang datang dengan yukata, bawa tikar piknik, dan duduk dari sore demi dapet spot terbaik. Yang paling terkenal:
Produk-produk Jepang tuh kalau musim panas kreatif banget. Tiba-tiba semua makanan & minuman ada rasa seasonal—semangka, lemon, soda biru, bahkan timun!
Yang lagi sering viral tahun-tahun belakangan ini:
Cuaca Jepang bisa lebih dari 35°C + lembap banget. Karena itu, masyarakat Jepang terbiasa bawa alat-alat mini kaya:
Jepang percaya musim panas adalah waktu terbaik buat cerita seram—kenapa? Karena katanya, cerita horor bisa bikin badan merinding = bantu ‘dinginin’ tubuh. Makanya, kamu bakal nemuin:
Musim panas di Jepang tuh unik banget—lebih dari sekadar cuaca panas. Ada budaya, makanan, dan kebiasaan yang khas banget dan kadang cuma muncul setahun sekali. Jadi kalau kamu datang ke Jepang di musim panas, siapin kamera, kipas, dan rasa penasaranmu, karena kamu bakal nemuin hal-hal yang nggak kamu sangka. Atur perjalanan kamu bulan Juli - Agustus 2025 ini bersama J-Trip!